![]() |
Foto Dokumentasi oleh SeputarDesa Jawa Tengah |
SeputarDesa.com - Surakarta — Sebuah inisiatif progresif tengah digagas oleh sekelompok individu visioner di Surakarta guna mendorong peningkatan kesejahteraan petani Indonesia. Inisiatif ini diwujudkan melalui pembentukan Rumah Literasi Tani (RULITA), sebuah pusat pembelajaran terpadu yang dirancang sebagai wadah edukasi, kolaborasi, dan inovasi di sektor pertanian, peternakan, dan agrobisnis.
RULITA tidak hanya mengusung konsep literasi pertanian, tetapi juga diproyeksikan menjadi ruang bimbingan teknis (bimtek) yang menyeluruh—mencakup pelatihan praktis dan peningkatan kapasitas petani secara berkelanjutan. Di balik gagasan ini berdiri dua tokoh sentral, Ferdo Darvin Mahendra dan Achmad Haris Kurniawan Suharto, yang memiliki visi besar dalam memberdayakan petani melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbasis kebutuhan nyata di lapangan.
"Kami membayangkan RULITA sebagai episentrum inovasi pertanian lokal, tempat para petani tidak hanya belajar teori, tetapi juga menjalin jejaring dan mencari solusi bersama atas permasalahan yang mereka hadapi sehari-hari," jelas Ferdo Darvin Mahendra yang akrab di panggil Mas do, salah satu penggagas RULITA.
Achmad Haris Kurniawan Suharto menambahkan bahwa pendekatan praktis menjadi salah satu kekuatan utama dari program ini. "Setiap bimtek yang kami rancang mengacu pada kondisi riil di lapangan. Fokus kami adalah menjembatani antara ilmu dan implementasi, agar petani bisa langsung merasakan manfaatnya dalam peningkatan hasil dan pendapatan," ujarnya.
RULITA akan berfungsi sebagai pusat akses informasi terkini, mulai dari teknik budidaya yang efisien, pengendalian hama dan penyakit, pemanfaatan teknologi tepat guna, hingga strategi pemasaran hasil pertanian. Tak hanya itu, RULITA juga akan memfasilitasi interaksi langsung antara petani dengan para ahli, akademisi, serta praktisi di berbagai bidang terkait.
Ke depan, RULITA akan mengembangkan berbagai program pelatihan seperti pengenalan varietas unggul, sistem irigasi hemat air, manajemen peternakan berkelanjutan, hingga pelatihan kewirausahaan berbasis agrobisnis. Seluruh rangkaian ini bertujuan mencetak petani yang tak hanya produktif, tetapi juga adaptif dan inovatif di tengah dinamika tantangan ketahanan pangan dan pasar global.
Inisiatif ini telah mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, mengingat pentingnya peningkatan kapasitas petani dalam menghadapi era pertanian modern. Kehadiran RULITA diharapkan dapat menjadi model literasi pertanian baru yang bisa direplikasi di berbagai daerah, membawa angin segar bagi masa depan pertanian nasional.
Pewarta : A. Haris KS