SeputarDesa.com - Kartosuro, Semangat baru tengah tumbuh di kalangan petani Jawa Tengah. Ferdo Darvin Mahendra, atau yang akrab disapa Mas Do, muncul sebagai figur muda dengan visi segar dan gagasan progresif untuk memajukan sektor pertanian. Sebagai kader sekaligus calon Ketua Pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Tengah, Mas Do membawa komitmen tinggi untuk menghadirkan perubahan nyata melalui pendekatan inovatif dan solutif.
Salah satu gebrakan yang siap diwujudkannya adalah pendirian "Rumah Literasi Tani", sebuah pusat pemberdayaan petani yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas, pengetahuan, dan kesejahteraan para pelaku sektor pertanian.
“Pertanian adalah tulang punggung bangsa. Sudah waktunya lahan tidur kita ubah menjadi lahan produktif. Petani kita butuh lebih dari sekadar alat, mereka butuh ilmu, akses informasi, dan wadah kolaborasi. Rumah Literasi Tani akan menjadi tonggak sejarah dalam menciptakan transformasi itu,” ujar Mas Do dalam keterangan pers di Kartosuro.
Manfaat Strategis Rumah Literasi Tani
Rumah Literasi Tani diinisiasi bukan hanya sebagai tempat pelatihan, tetapi juga sebagai simpul strategis untuk berbagai aspek penting di dunia pertanian, antara lain:
-
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan: Petani akan mendapat pelatihan tentang teknik budidaya modern, pengelolaan hama, penggunaan benih unggul, hingga praktik pertanian berkelanjutan.
-
Akses Informasi Pasar: Melalui pusat ini, petani bisa mengakses data harga, tren permintaan, dan jalur distribusi sehingga bisa mengoptimalkan hasil panen secara ekonomi.
-
Pemberdayaan dan Kemandirian Petani: Dengan bekal pengetahuan dan informasi, petani diharapkan mampu membuat keputusan yang lebih tepat dan mandiri dalam menjalankan usahanya.
-
Penguatan Jaringan dan Kolaborasi: Rumah ini akan menjadi tempat bertemunya petani, penyuluh, dan pemangku kepentingan lain untuk saling berbagi pengetahuan dan membentuk komunitas tani yang kuat.
-
Adopsi Teknologi dan Inovasi: Akses literatur dan teknologi terkini akan mendorong petani untuk berinovasi, meningkatkan produktivitas, dan berdaya saing lebih tinggi.
-
Peningkatan Literasi Digital: Di era digital, kemampuan petani dalam menggunakan aplikasi pertanian hingga memasarkan produk secara online menjadi krusial. Rumah ini juga akan mendukung literasi digital tersebut.
-
Kualitas Hidup Lebih Baik: Dengan semua fasilitas dan dukungan itu, Mas Do optimistis kesejahteraan petani akan meningkat secara berkelanjutan.
Komitmen Nyata untuk Perubahan
Kiprah Mas Do tidak hanya berhenti pada wacana. Ia dikenal aktif turun ke lapangan, berdialog langsung dengan petani, dan membangun sinergi dengan berbagai pihak yang memiliki visi serupa. Ia ingin menjadikan HKTI bukan sekadar organisasi, melainkan rumah besar perjuangan petani di Jawa Tengah.
“Petani harus menjadi subjek perubahan, bukan objek kebijakan. Mereka harus didengar, dilibatkan, dan dimajukan bersama,” tegasnya.
Dengan semangat, komitmen, dan tanggung jawab yang diembannya, Mas Do siap mengantarkan HKTI Jawa Tengah ke era baru: era pertanian yang berdaya, berilmu, dan bermartabat.
Pewarta : A. Haris KS