Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

'>

Iklan

Indeks Berita

Taman Sibejo: Simbol Inovasi Desa, Ruang Bahagia Anak dan Pengungkit Ekonomi Keluarga

Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:55 WIB | 017 Views Last Updated 2025-07-26T00:55:53Z

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma

SeputarDesa.com - Lumajang, Di tengah lanskap pedesaan yang bersahaja, Taman Sidorejo Berjaya (Sibejo) tampil sebagai ruang publik multifungsi yang menyatukan tawa anak-anak dan geliat ekonomi keluarga berbasis UMKM. Lebih dari sekadar taman, Sibejo hadir sebagai ruang hidup yang menyemai harapan, kreativitas, dan pemberdayaan warga.


Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, menyebut keberadaan taman ini sebagai langkah inovatif yang menyentuh hati. Ia menegaskan, taman sederhana ini merupakan simbol kolaborasi lintas elemen masyarakat dalam bingkai inklusivitas dan semangat membangun dari akar rumput.


“Saya sungguh bangga. Di taman yang sederhana ini, saya melihat mimpi-mimpi besar masyarakat desa tumbuh: dari anak-anak yang bernyanyi di panggung kecil, hingga ibu-ibu yang menghidangkan cita rasa lokal melalui UMKM-nya,” ungkap Dewi saat mengunjungi Taman Sibejo di Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung.

 

Taman Sibejo menjelma menjadi ruang ekspresi bagi anak-anak. Di atas panggung kecil, mereka dengan percaya diri menampilkan bakat bernyanyi, membaca puisi, hingga menari tradisional. Aktivitas ini tak hanya menumbuhkan kepercayaan diri, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal.


Di sisi lain, geliat ekonomi terasa nyata. Pelaku UMKM memamerkan aneka produk kuliner, kerajinan, dan hasil olahan lokal yang menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga. Aktivitas ekonomi ini langsung menggerakkan roda perekonomian desa secara mikro.


Menurut Dewi, taman ini sejalan dengan visi gerakan PKK dalam memperkuat ketahanan keluarga dan membangun kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. Ia menegaskan, pemberdayaan masyarakat melalui ruang publik seperti ini merupakan langkah konkret yang memperkuat struktur sosial dan ekonomi desa.


“Taman Sibejo adalah gambaran desa masa depan: bahagia, produktif, dan saling mendukung,” tegasnya.

 

Lebih dari itu, Taman Sibejo menjadi pengikat sosial antarwarga. Keterlibatan warga dalam pengelolaan kegiatan menciptakan ruang gotong royong lintas generasi. Kakek, nenek, orang tua, hingga remaja dan anak-anak turut menjaga dan meramaikan taman ini, menjadikannya pusat interaksi yang hidup.


Inisiatif ini pun dinilai layak menjadi contoh bagi desa-desa lain. Dengan kreativitas, partisipasi masyarakat, dan pemanfaatan sumber daya lokal, desa bisa bergerak mandiri tanpa menunggu program besar dari luar.


Dewi Natalia mengajak seluruh elemen, termasuk sektor swasta dan akademisi, untuk ikut serta mendukung dan mengembangkan program berbasis komunitas seperti ini agar manfaatnya meluas dan berkelanjutan.


“Ketika masyarakat diberi ruang dan kepercayaan, mereka mampu menciptakan perubahan riil dari desa, untuk Indonesia,” pungkasnya.

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN