Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

'>

Iklan

Indeks Berita

Hari Anak Nasional di Desa Pojokrejo, Panggung Anak Hebat, Simbol Bangkitnya Generasi Desa

Minggu, 27 Juli 2025 | 06:21 WIB | 017 Views Last Updated 2025-07-26T23:21:43Z

peringatan Hari Anak Nasional 2025 di halaman Balai Desa Pojokrejo, Kesamben, Jombang

SeputarDesa.com - Jombang, Peringatan Hari Anak Nasional 2025 di Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, menjadi bukti nyata bahwa potensi anak-anak desa tak bisa dipandang sebelah mata. Sabtu (26/7/2025), halaman Balai Desa Pojokrejo disulap menjadi panggung kreasi, edukasi, dan kebanggaan lokal yang digelar oleh Pojokrejo English Course (PEC).


Puluhan siswa dari tingkat SD hingga SMP tampil percaya diri dalam berbagai lomba pidato Bahasa Inggris, membaca puisi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa, hingga lomba menggambar bertema Islami. Semuanya dikemas dalam tema besar “Anak Pojokrejo Hebat”, sebagai refleksi semangat lokal membangun generasi yang tangguh dan berkarakter.


"Kami tidak sekadar memperingati Hari Anak Nasional. Ini adalah panggung untuk menunjukkan bahwa anak-anak desa bisa setara, bahkan unggul, bila diberi ruang dan kepercayaan," tegas Ari Hakim, Koordinator PEC.


Ari menyebut, kegiatan ini adalah bagian dari program tahunan PEC yang konsisten mendorong nilai kebangsaan, kecintaan budaya lokal, serta kesadaran lingkungan. Melalui ajang ini, anak-anak tak hanya dilatih untuk tampil, tapi juga diarahkan untuk memahami jati dirinya sebagai bagian dari bangsa yang besar.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Desa Pojokrejo, Nursan, yang menegaskan komitmen pemerintah desa dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak melalui lembaga lokal seperti PEC.


“Anak-anak harus punya mimpi besar, dan PEC menjadi ruang lahirnya generasi yang tidak hanya cerdas global tapi juga kuat dalam akar budaya lokal,” ujar Nursan.


Sejak berdiri tahun 2022, PEC telah membina ratusan anak dari berbagai lembaga formal di sekitar desa. Tak hanya Bahasa Inggris, lembaga ini juga mengajarkan Bahasa Arab dan Bahasa Jawa secara berkala, sebagai bentuk perlawanan halus terhadap arus deras hilangnya identitas lokal.


“Kami ingin mencetak generasi yang tak hanya bisa bicara dunia, tapi juga tahu siapa dirinya dan darimana ia berasal,” imbuh Nursan. 


Salah satu peserta, Zamroni (10), dengan polosnya mengaku senang bisa ikut lomba menggambar bertema Islami. Ia telah setahun bergabung di PEC dan berharap bisa menjadi juara.


“Temanya tentang Islami, aku gambar masjid dan anak-anak ngaji. Semoga menang,” ucapnya penuh semangat.


Ajang ini juga memperlihatkan bahwa pengembangan sumber daya manusia tak harus menunggu intervensi besar dari luar. PEC, sebagai inisiatif lokal, telah menjadi garda depan perubahan, menjawab kebutuhan anak-anak desa untuk ruang tumbuh yang bermakna.


Dengan konsistensi seperti ini, Desa Pojokrejo bukan hanya merayakan Hari Anak Nasional tetapi sedang menyiapkan masa depan lewat tangan-tangan kecil yang diasah dengan visi besar.(**)



Pewarta : Nursasi
Editor  : M Irwani N Umam
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN