SeputarDesa.com - Jombang, Pemerintah Kabupaten Jombang mulai menerapkan solusi konkret untuk pengelolaan sampah dengan mengirimkan 10 ton refuse-derived fuel (RDF) ke PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Pabrik Tuban. Ini menjadi pengiriman perdana bahan bakar alternatif hasil olahan sampah dari Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banjardowo, Kecamatan Kabuh, yang akan digunakan sebagai substitusi batu bara dalam produksi semen.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyatakan bahwa RDF dari Jombang akan memperkuat kontribusi bahan bakar alternatif di Pabrik Tuban. Pengiriman ini masih dalam tahap uji coba dan akan ditindaklanjuti melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Pemkab Jombang.
"Penggunaan RDF tak hanya mendukung pengurangan emisi karbon, tetapi juga membantu pemerintah daerah mengelola sampah secara lebih berkelanjutan," ujarnya.
Sebelum Jombang, SIG telah menerima RDF dari Gresik, Bangkalan, Ponorogo, dan Pasuruan. Kapasitas Pabrik Tuban sendiri memungkinkan penyerapan hingga 50 ton RDF per hari.
Bupati Jombang Warsubi menyampaikan terima kasih atas kemitraan strategis ini. Ia mengungkapkan bahwa kerja sama dengan SIG didukung oleh bantuan teknologi dari program Emission Reduction in Cities asal Jerman yang disalurkan melalui Kementerian PUPR.
"Ini baru permulaan. Meski saat ini produksi masih 10 ton per hari, potensi kita jauh lebih besar. Harapannya, produksi bisa terus meningkat agar persoalan sampah bisa kita atasi secara bertahap," kata Warsubi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jombang, Miftahul Ulum, menyebut bahwa dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 juta jiwa, potensi sampah harian di Jombang mencapai 530 ton. Sebelumnya, sebagian besar sampah hanya berakhir di landfill.
"Setelah kerja sama dengan SIG, sampah yang dulu tidak punya nilai kini bisa diolah jadi RDF. Ini perubahan besar dalam sistem pengelolaan sampah kami," jelasnya.
Saat ini, TPA Banjardowo mampu mengolah 30–40 ton sampah menjadi 6–10 ton RDF setiap harinya. Pemkab Jombang menargetkan peningkatan kapasitas ke depan, sekaligus mengolah timbunan sampah lama yang selama ini menumpuk di TPA.(*****)