Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

'>

Iklan

Jelang Tahun Ajaran Baru, Pemkab Jombang Kebut Pendirian Sekolah Rakyat di SKB Mojoagung

Sabtu, 21 Juni 2025 | 00:30 WIB | 017 Views Last Updated 2025-06-21T01:57:53Z

 

Caption : Bupati Jombang, Warsubi saat dikonfirmasi awak media terkait pelaksanaan Sekolah Rakyat

SeputarDesa.com - Jombang, Pemerintah Kabupaten Jombang terus memacu langkah cepat menjelang peluncuran nasional Sekolah Rakyat (SR) yang dijadwalkan pada 14 Juli 2025. Program ini akan diluncurkan serentak oleh Presiden Republik Indonesia dan menjadikan SKB Mojoagung sebagai salah satu titik percontohan nasional. Komitmen penuh ditunjukkan Pemkab Jombang dalam mempersiapkan segala aspek, mulai dari infrastruktur hingga kebutuhan sumber daya manusia, demi memastikan anak-anak dari keluarga miskin mendapatkan akses pendidikan yang layak dan bermartabat.


Bupati Jombang, H. Warsubi, menyampaikan bahwa seluruh dokumen administratif terkait pendirian SR telah dirampungkan. Termasuk di antaranya adalah kesepakatan penggunaan lahan dan gedung yang menjadi lokasi sekolah. Ia menegaskan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat bukan sekadar memenuhi program pusat, tetapi merupakan bentuk nyata dari kehadiran negara dalam menjawab kebutuhan masyarakat marginal.


“Ini bukan sekadar proyek, tetapi tanggung jawab negara kepada anak-anak dalam kondisi miskin. Saya tegaskan, Jombang siap menjadi yang terdepan,” ujar Bupati Warsubi saat meninjau langsung lokasi SKB Mojoagung, Jumat (20/6/2025).


Menurut Bupati, Sekolah Rakyat akan menjadi ruang pendidikan yang ramah, gratis, dan berbasis kehidupan nyata. Anak-anak tidak hanya akan diajarkan pelajaran formal, tetapi juga akan dibekali keterampilan hidup, nilai-nilai kebangsaan, dan pembentukan karakter. Karena itu, segala persiapan harus dilakukan secara menyeluruh dan serius.


Renovasi dan Infrastruktur: Kendala Tak Surutkan Semangat


Hingga pertengahan Juni 2025, proses renovasi bangunan di SKB Mojoagung telah menunjukkan progres signifikan. Sejumlah ruangan telah selesai diperbaiki dan disesuaikan dengan standar kebutuhan pendidikan dasar berbasis komunitas. Namun, tantangan masih membayangi, terutama dalam pemenuhan infrastruktur penunjang.


Salah satu kendala utama adalah pemenuhan kebutuhan daya listrik sebesar 23.000 KWH yang masih dalam proses pengajuan ke pihak PLN. Selain itu, instalasi jaringan internet sebagai sarana pembelajaran digital dan manajemen data siswa tengah difinalisasi melalui kerja sama dengan pihak Telkom.


Meski demikian, Bupati Warsubi tetap optimistis. Ia menyebut bahwa segala tantangan tersebut tidak akan menghambat proses peluncuran. 


“Kami tidak akan mundur hanya karena soal teknis. Ini soal masa depan anak-anak kita. Kami akan selesaikan satu per satu,” tegasnya.


Tenaga Kependidikan dan Koordinasi Kementerian


Di luar fisik dan sarana, tantangan lainnya adalah ketersediaan tenaga pendukung. Untuk mendukung operasional SR, Pemkab Jombang telah mengajukan formasi tenaga pendidik dan pendukung seperti wali asuh, petugas keamanan (satpam), juru masak, dan tenaga kebersihan kepada Kementerian Sosial. Namun hingga saat ini, respons formal dari kementerian belum diterima.


Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, Purwanto, menyatakan bahwa pihaknya terus aktif berkoordinasi dengan kementerian terkait, termasuk Kemensos, Kemendikbudristek, dan KemenPAN-RB. Ia menegaskan bahwa instruksi dari Bupati sangat jelas: tidak boleh menunggu.


“Instruksi Pak Bupati jelas: tidak ada kata menunggu. Kami terus menjemput bola ke kementerian. Ini bukan pekerjaan yang bisa diselesaikan satu pihak. Harus kolaboratif, lintas kementerian dan daerah,” ujar Purwanto.


Menjadi Model Nasional Pendidikan Inklusif


Dengan persiapan yang hampir rampung, SKB Mojoagung diharapkan tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi simbol perubahan dalam pola pendidikan nasional. SR ditujukan sebagai solusi alternatif untuk anak-anak yang selama ini terpinggirkan dari sistem pendidikan formal akibat kendala ekonomi, sosial, maupun geografis.


Pemerintah Kabupaten Jombang meyakini bahwa Sekolah Rakyat bisa menjadi titik balik dalam mewujudkan sistem pendidikan yang lebih adil dan berpihak kepada rakyat kecil. “Kami ingin Jombang dikenal bukan hanya sebagai kota santri, tetapi juga sebagai pelopor pendidikan yang inklusif dan manusiawi,” tutup Warsubi.


Peluncuran resmi Sekolah Rakyat akan dilakukan langsung oleh Presiden RI pada 14 Juli 2025, dan Jombang bersiap menyambut momen bersejarah tersebut dengan kesiapan penuh dan semangat perubahan.(**)




Editor : M Irwani N Umam


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update