SeputarDesa.com - Klaten, Siapa sangka, sebuah dukuh kecil di Desa Kadirejo, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, mampu menarik perhatian publik berkat geliat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berkembang pesat. Dukuh Jebresan, yang dulunya dikenal sebagai dusun pertanian biasa, kini menjadi simbol semangat kewirausahaan dan inovasi desa yang menginspirasi banyak pihak.
Dengan potensi lokal yang diolah secara cerdas dan penuh semangat gotong royong, warga Jebresan berhasil menciptakan peluang ekonomi baru, sekaligus membangkitkan kemandirian desa dari bawah. Perjalanan sukses mereka menjadi bukti bahwa desa bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi jika diberi ruang dan dukungan yang tepat.
๐ฑ UMKM sebagai Akar Kuat Ekonomi Pedesaan
Di era modern saat ini, UMKM desa bukan hanya pelengkap aktivitas ekonomi, tetapi justru menjadi penggerak utama kehidupan masyarakat. Di Dukuh Jebresan, semangat berwirausaha terlihat jelas dari berbagai inisiatif yang dijalankan warga. Mulai dari pengolahan hasil pertanian, kuliner khas desa, hingga kerajinan tangan, semuanya tumbuh secara mandiri dan berkesinambungan.
“UMKM itu seperti akar pohon. Kalau akarnya kuat, pohonnya akan tumbuh kokoh. Begitu juga ekonomi desa,” ujar Kepala Desa Kadirejo dalam wawancara bersama SeputarDesa.com.
Warga Jebresan menyadari bahwa desa memiliki segudang potensi yang selama ini terpendam. Dengan sedikit dorongan, pelatihan, dan kreativitas, potensi itu bisa diolah menjadi produk unggulan yang bahkan mampu bersaing di pasar lebih luas.
๐ฒ Pak Yanto: Dari Dapur Rumah ke Usaha Kuliner Populer
Salah satu kisah paling inspiratif datang dari Pak Yanto, warga Jebresan yang sukses membuka usaha kuliner Soup Ayam Manten dan angkringan khas desa. Bermula dari hobinya memasak, ia memberanikan diri membuka gerai kuliner sederhana di tengah kampung.
“Waktu itu saya berpikir, belum ada yang jual soup ayam dan konsep angkringan di sini. Karena saya hobi masak, ya saya coba saja,” ujar Pak Yanto kepada SeputarDesa.com, Jumat (20/6/2025).
Keunikan usaha Pak Yanto terletak pada bahan bakunya yang serba lokal. Ayam kampung disuplai dari peternakan milik adiknya sendiri, begitu pula sayur-mayur dan rempah-rempah yang ditanam di kebun keluarga. Semua dikelola dengan prinsip kemandirian dan keberlanjutan.
Kini, Soup Ayam Manten miliknya menjadi salah satu pilihan kuliner favorit warga sekitar, terutama karena cita rasa khas dan suasana makan yang asri di tepi sawah. Lokasinya yang strategis, dekat dengan jalan tol Solo–Jogja, membuat angkringan ini juga menarik bagi pelintas jalan dan wisatawan.
“Semoga bisa dikenal masyarakat luas, jadi tempat wisata kuliner desa yang ramai, dan bisa bantu buka lapangan kerja. Saat ini saya sudah dibantu dua orang. Ke depan, semoga bisa lebih banyak lagi,” harapnya.
๐งบ Ekosistem UMKM yang Saling Menguatkan
Tak hanya Pak Yanto, banyak warga lain di Dukuh Jebresan mulai ikut menekuni usaha kecil. Ada yang membuat keripik singkong, ada yang memproduksi susu murni olahan, ada pula yang mengembangkan kerajinan bambu. Pemerintah desa pun mendukung penuh dengan menyediakan pelatihan kewirausahaan, pendampingan usaha, dan promosi produk melalui kegiatan desa dan media sosial.
“Desa harus jadi tempat tumbuh ekonomi yang sehat. Kami mendorong warga agar berani memulai, karena dari kecil bisa tumbuh besar kalau dikelola dengan baik,” kata salah satu perangkat Desa Kadirejo.
๐️ Dari Desa untuk Dunia: Potensi Besar dari Lokasi Sederhana
Keberhasilan UMKM di Dukuh Jebresan membuktikan bahwa desa bukan tempat yang tertinggal, melainkan titik awal perubahan. Potensi lokal, jika digarap dengan semangat dan kolaborasi, bisa melahirkan pusat ekonomi baru yang inklusif dan berdaya saing.
Pemandangan alam Jebresan yang masih asri, udara segar pedesaan, serta cita rasa masakan rumahan yang autentik, menjadi daya tarik tersendiri. Tak sedikit pengunjung yang sengaja datang untuk menikmati suasana dan kuliner khas yang ditawarkan.
Dukuh Jebresan telah membuka mata kita, bahwa perubahan besar bisa dimulai dari tempat yang sederhana.
Dengan semangat gotong royong, inovasi, dan kerja keras warga, dukuh ini menjadi contoh nyata bahwa UMKM desa bisa menjadi fondasi kuat untuk masa depan ekonomi yang mandiri, adil, dan berkelanjutan.(**)
๐ SEPUTARDESA.COM
๐️ Jumat, 20 Juni 2025
๐ Reporter: A. Haris KS