SEPUTARDESA.COM - SIDOARJO, Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Sidoarjo akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dalam waktu dekat untuk memilih Ketua, Wakil Ketua, serta anggota Komite Eksekutif (Exco). Jumat (9/5/2025).
Namun, proses menuju KLB tersebut diwarnai isu kurang sedap. Dari total 12 calon pengurus yang sebelumnya dinyatakan lolos seleksi administrasi, lima nama mendadak dicoret dari daftar tanpa penjelasan resmi dari Komite Banding.
Kelima calon yang dicoret tersebut adalah Yudhi Irianto, Akhmad Shodirin, Setiyono, Suyitno, dan Syaiful Arif. Keputusan pencoretan ini memicu tanda tanya dan dikhawatirkan mencederai transparansi serta integritas proses pemilihan di tubuh Askab PSSI Sidoarjo.
Suyitno, salah satu calon anggota Exco Askab PSSI Sidoarjo, saat ditemui di kawasan GOR Sidoarjo mengungkapkan kekecewaannya usai namanya dicoret dari daftar calon pengurus tanpa alasan yang jelas.
“Semua berkas persyaratan sudah kami serahkan dan dinyatakan lolos verifikasi. Berkas lengkap. Tapi pada 3 Mei 2025 kemarin, saya tiba-tiba dinyatakan tidak lolos oleh Komite Banding,” ujar Suyitno.
Ia menegaskan bahwa sebelumnya tidak ada pemberitahuan ataupun catatan kekurangan dalam persyaratan administrasi yang dia ajukan. Keputusan mendadak ini pun dinilai janggal dan patut dipertanyakan.
Suyitno menambahkan, dirinya bersama empat calon lainnya yang juga dicoret, tidak pernah dimintai keterangan ataupun diminta memberikan klarifikasi oleh pihak Komite Banding. Hal ini semakin menambah kejanggalan dalam proses pencoretan tersebut.
“Yang lebih aneh lagi, saya tidak pernah merasa mengajukan banding. Karena dari awal, semua berkas persyaratan saya sudah lengkap dan telah dinyatakan lolos,” lanjutnya.
Ia pun mempertanyakan dasar keputusan Komite Banding yang mendiskualifikasi dirinya dan empat calon lainnya tanpa proses klarifikasi dan tanpa penjelasan resmi.
Sehingga keputusan tersebut dinilai tidak transparan dan berpotensi menimbulkan polemik dalam pelaksanaan KLB nanti.
Setelah Suyitno mengungkapkan bahwa dirinya tiba-tiba dicoret oleh Komite Banding tanpa proses klarifikasi, hal serupa juga dialami oleh Setiyono. Ia mengaku tidak pernah diberi tahu alasan pencoretannya dari bursa pencalonan.
Sebagai sosok yang telah lama berkecimpung di dunia perwasitan sepak bola, Setiyono mengaku heran dan menyayangkan keputusan tersebut.
Menurutnya, setiap kebijakan organisasi semestinya mengacu pada aturan dan statuta yang berlaku.
“Ini ibarat belum bertanding tapi sudah dinyatakan kalah. Padahal, kami hanya ingin agar pemilihan ini dilaksanakan secara fair play,” ujarnya.
Merespons ketidakjelasan ini, belasan voter Askab PSSI Sidoarjo menyampaikan mosi tidak percaya terhadap panitia dan Komite Banding KLB.
Di waktu sama, salah satu voter, Ibnu Hambal, mengungkapkan bahwa mosi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari sepuluh voter dan telah dikirimkan kepada Plt Ketua Askab PSSI Sidoarjo, serta ditembuskan kepada KONI Sidoarjo, Disporapar, dan Asprov PSSI Jawa Timur.
“Kami hanya ingin pemilihan pengurus ini digelar secara fair. Karena kalau sampai terjadi perpecahan, yang paling dirugikan adalah klub-klub sepak bola di Sidoarjo,” ujar Ibnu, yang juga merupakan Pembina tim sepak bola Bintang Putra Sidoarjo.
Dari informasi yang beredar, pelaksanaan KLB Askab PSSI Sidoarjo digelar lebih cepat dari jadwal semula, dan akan berlangsung pada 10 Mei 2025.
Sementara itu, Ketua Komite Banding KLB Askab PSSI Sidoarjo, Agoes Soeseno, menegaskan bahwa pencoretan lima calon pengurus bukan dilakukan tanpa dasar.
Ia menjelaskan, keputusan tersebut merupakan hasil rapat internal Komite Banding Pemilihan yang dihadiri oleh ketua, wakil ketua, serta seluruh anggota komite. Hasil rapat itu kemudian dituangkan dalam berita acara resmi.
Menurut Agoes, pencoretan dilakukan setelah melalui proses telaah, kajian mendalam, serta verifikasi dan klarifikasi terhadap sejumlah individu terkait keabsahan dokumen administrasi yang diserahkan.
Dokumen yang dimaksud mencakup surat asli dan kelengkapan yang tercantum dalam Formulir A-1, termasuk syarat wajib yang harus ditandatangani oleh bakal calon di atas materai.
“Pemeriksaan ini dilakukan karena adanya pengaduan dan keberatan dari sejumlah ketua SSB atau klub anggota Askab PSSI Sidoarjo,” pungkasnya. (HA)
Editor : M Irwani N Umam