Oleh : Junaidi Farhan
Ketua Umum Forum Membangun Desa
Masalah sampah di Indonesia, khususnya di perkotaan, merupakan tantangan serius yang perlu segera diatasi. Pertumbuhan penduduk, konsumsi berlebihan, dan kurangnya kesadaran lingkungan menjadi faktor utama yang menyebabkan timbulan sampah yang terus meningkat.
Banyak upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi persoalan sampah tetapi hasilnya belum maksimal. Kurangnya infrastruktur, sumber daya, dan pengelolaan sampah yang tidak efisien menjadi tantangan utama dalam mengatasi masalah sampah.
Solusi masalah sampah harus menjadi tanggung jawab bersama. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat, produsen, dan bahkan setiap individu memiliki peran dalam mengelola sampah. Pemerintah bertanggung jawab atas penyediaan infrastruktur pengelolaan sampah, seperti Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sedangkan masyarakat memiliki peran penting dalam pengurangan dan pemilahan sampah. Produsen, melalui Extended Producer Responsibility (EPR), bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan dari produk mereka, mulai dari tahap produksi hingga pembuangan.
Sebagai bentuk tanggung jawab Forum Membangun Desa (Formades) sebuah perkumpulan yang digagas dan diprakarsai oleh kelompok golongan masyarakat bawah dengan semangat gotong royong perkumpulan ini terus bergerak memotivasi dan mengedukasi masyakarat untuk mau peduli terhadap pembangunan desa dan lingkungan sekitarnya.
Salah satu program kepedulian tersebut adalah gerakan peduli sampah dengan semangat gotong royong mengelola masalah menjadi manfaat. Program ini dimulai dari yang paling sederhana yaitu dengan menggerakan pengurus dan anggota Formades didaerah sesuai kemampuan masing-masing.
Program gerakan peduli sampah, mengelola masalah menjadi manfaat juga mengkampanyekan kesadaran masyarakat melalui edukasi dengan memberikan informasi mengenai klasifikasi sampai cara mengelola sampah kepada masyarakat.
Sampah dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis utama berdasarkan sifat dan bahayanya. Jenis-jenis sampah tersebut meliputi sampah organik, anorganik, dan limbah B3. Selain itu, ada juga sampah residu dan sampah kertas yang seringkali diabaikan dalam pemilahan.
1. Sampah Organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang mudah terurai secara alami, seperti sisa makanan, kulit buah, daun, dan kayu. Contohnya sisa sayuran, buah-buahan, sisa makanan, daun kering, dan ranting pohon. Karakteristiknya mudah terurai oleh mikroorganisme dan dapat digunakan sebagai pupuk kompos.
2. Sampah Anorganik adalah sampah yang terbuat dari bahan-bahan yang sulit terurai, seperti plastik, logam, kaca, dan karet. Contohnya Botol plastik, kaleng minuman, kantong plastik, dan sisa-sisa kemasan. Karakteristiknya tahan lama dan sulit terurai, dapat mencemari tanah jika tidak dikelola dengan baik. Penanganan Daur ulang, dibakar (dengan pengolahan khusus), atau dimanfaatkan sebagai bahan baku.
3. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah limbah yang mengandung zat berbahaya dan beracun yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Contohnya Cat, cairan pembersih, baterai bekas, dan sisa-sisa pestisida. Karakteristiknya sangat berbahaya dan memerlukan penanganan khusus karena dapat mencemari tanah, air, dan udara. Penanganan diolah di fasilitas khusus yang memenuhi standar, tidak boleh dibuang sembarangan.
4. Sampah Residu adalah sampah yang tidak dapat didaur ulang atau dikompos karena terkontaminasi atau terbuat dari bahan yang sulit dipisahkan. Contohnya popok bekas, pembalut, sisa permen karet, dan kemasan makanan yang terkontaminasi minyak. Karakteristiknya sulit diolah dan seringkali menjadi sisa yang tidak terkelola. Penanganannya diolah di tempat pembuangan akhir (TPA) atau dibakar dengan pengolahan khusus.
5. Sampah Kertas adalah sampah yang terbuat dari bahan kertas, seperti koran, majalah, karton, dan buku. Karakteristiknya dapat didaur ulang dan menjadi bahan baku untuk kertas baru.
Mengelola sampah untuk dijadikan sumber pendapatan adalah cara yang efektif untuk mengurangi masalah lingkungan dan sekaligus menciptakan keuntungan ekonomi.
Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah dengan daur ulang, pembuatan pupuk organik, pembuatan biogas, dan penjualan barang bekas.
Manfaat mengelola sampah menjadi sumber pendapatan dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, menjaga keberlanjutan lingkungan yang bersih, menciptakan lapangan pekerjaan baru, pemberdayaan masyarakat dengan mendorong masyarakat untuk lebih sadar dan aktif dalam mengelola sampah.(*****)
Editor : M Irwani NU