Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

'>

Iklan

Indeks Berita

Bandung Barat Selatan Menyala: Bara Keadilan yang Tak Bisa Lagi Dipadamkan

Senin, 14 Juli 2025 | 22:00 WIB | 017 Views Last Updated 2025-07-14T22:16:40Z
Saung Panglawungan, rumah perjuangan milik Ir. Apung Hadiat Purwoko, M.Si,


SeputarDesa.com - KBB, Bara perjuangan keadilan di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat kini menyala lebih terang dan tak bisa lagi diabaikan. Di tengah kemiskinan struktural yang terus dipelihara oleh kelambanan kebijakan dan abainya penguasa, para tokoh masyarakat dari Selatan Bandung Barat bersatu menyuarakan jeritan rakyat yang selama ini dibungkam oleh janji-janji kosong kekuasaan.


Di Saung Panglawungan, rumah perjuangan milik Ir. Apung Hadiat Purwoko, M.Si, Pembina Forum Membangun Desa (FORMADES), bersama Sekjen Agus Dadang Hermawan, SE, pertemuan intensif digelar. Tujuannya satu: menggetarkan nurani para pemegang kekuasaan yang hingga kini tutup mata atas penderitaan rakyat di selatan.


Ekonomi yang Digilas Ketimpangan


Jantung ekonomi masyarakat selatan, terutama di sektor pertanian, kini sekarat. Saluran irigasi terbengkalai, mangkrak, dan berubah jadi tempat sampah saat hujan datang. Bangunan liar menjamur di atas saluran air, seolah hukum sudah tak berdaya. Pupuk pun hanya jadi angan-angan, tak pernah sampai ke tangan petani yang benar-benar membutuhkan. Di saat rakyat mengais tanah untuk hidup, pemerintah hanya sibuk menata angka statistik demi pencitraan.


Pendidikan yang Dipreteli, Masa Depan yang Dikriminalisasi


Guru honorer hidup dalam bayang-bayang ketidakpastian, bekerja setengah mati demi mencerdaskan anak bangsa, tapi dihargai ala kadarnya. Sementara infrastruktur sekolah dibiarkan roboh perlahan. Sistem pendidikan yang carut-marut hanya mencetak generasi yang dipaksa kuat di tengah minimnya dukungan. Di mana suara pemimpin saat sekolah-sekolah kehilangan harapan?


Kesehatan: Layanan Setengah Nyawa


Rakyat selatan tidak meminta rumah sakit mewah. Mereka hanya butuh Puskesmas yang benar-benar berfungsi, Posyandu yang aktif, dan tenaga kesehatan yang tidak hanya datang untuk absen. Tapi semua itu masih jadi mimpi. Sakit di selatan berarti berjudi dengan nasib.


Infrastruktur: Rusak Parah, Dibiarkan Parah


Jalan-jalan yang penuh lubang dan jembatan nyaris ambruk jadi pemandangan harian. Sudah terlalu banyak kecelakaan, terlalu banyak korban. Tapi pemerintah masih saja sibuk dengan proyek mercusuar yang tak menyentuh akar masalah. Pembangunan bukan tentang taman-taman kota, tapi tentang bagaimana warga bisa sampai ke kebunnya tanpa terperosok ke lubang kemiskinan.


Budaya dan Agama: Dianggap Warisan, Tapi Tak Dihargai


Wilayah selatan adalah lumbung nilai-nilai luhur, rumah bagi seni tradisi dan pesantren-pesantren penuh hikmah. Tapi semua itu kini hanya jadi pajangan saat kampanye. Sanggar-sanggar mati suri, ulama-ulama dipinggirkan, dan janji-janji tinggal jadi arsip basi. Apakah mereka hanya diingat saat pemilu?


FORMADES Menyalakan Obor Perlawanan


Apih Apung tak lagi menahan amarah. Ia tegas menyebut nama: Jeje dan Asep, pemimpin Kabupaten Bandung Barat yang menurutnya gagal membaca denyut nadi masyarakat selatan. FORMADES, lewat Sekjen Agus Dadang Hermawan, menyatakan sikap: jika diplomasi tak didengar, rakyat akan turun ke jalan!


"Kami tak akan tinggal diam saat ketidakadilan dipelihara. Jika keadilan tak datang dari atas, maka akan kami bangun dari bawah. Dengan suara, dengan langkah, bahkan dengan aksi."


Peringatan Terakhir untuk Pemerintah Bandung Barat


Kepada pemerintah Kabupaten Bandung Barat: Ini bukan sekadar seruan. Ini ultimatum moral. Dengarkan rakyatmu, turunlah ke lapangan, dan lihat dengan mata kepala sendiri: betapa getirnya hidup di selatan Bandung Barat.


Jika suara-suara ini terus diabaikan, maka yang akan datang bukan lagi pertemuan, tapi gelombang. Gelombang rakyat yang tak bisa dibendung oleh formalitas, spanduk seremonial, atau janji kampanye murahan.


Bandung Barat Selatan menyala. Dan bara ini tak akan padam sampai keadilan benar-benar berpihak pada rakyat.(**)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN