
![]() |
Perempuan di Sumenep menunjukkan bekas penganiayaan yang dia terima dari Kades Sapeken saat melapor ke polisi. |
SeputarDesa.com, Sumenep – Publik kembali dikejutkan dengan ulah pejabat desa yang justru berperilaku bak preman. Seorang perempuan muda, Nadia Fega (21), warga Kampung Bukut, Desa Sapeken, Kecamatan Sapeken, melaporkan Kepala Desa berinisial J ke polisi atas dugaan penganiayaan.
Laporan resmi Nadia sudah tercatat dengan nomor STTLP/7/VIII/2025/SPKT/Polsek Sapeken/Polres Sumenep/Polda Jatim. Ia menuturkan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (13/8/2025) sekitar pukul 16.58 WIB.
Awalnya, Nadia bersama temannya, Rijul, hanya membeli cilok dan menuju dermaga untuk membeli minum. Namun, di depan sebuah toko, ia dipanggil oleh J. Sang Kades tiba-tiba memintanya kembali ke Kangean tanpa alasan jelas. Saat Nadia bertanya, “Kenapa, Pak?”, bukannya mendapat jawaban, ia justru ditampar keras di pipi dan telinga kanannya hingga menangis.
Akibat tamparan itu, Nadia mengalami sakit di wajah dan telinganya. Ia segera melapor ke Polsek Sapeken dan sudah menjalani visum di Puskesmas setempat. Temannya, Rijul, turut diperiksa sebagai saksi.
Kapolsek Sapeken, Iptu Taufik, membenarkan laporan tersebut. “Iya benar, masih lidik,” ujarnya singkat.
Namun yang mencurigakan, ketika dimintai konfirmasi, Kades J tidak menjawab tuduhan serius ini. Ia malah mengirimkan video tausiah tokoh agama, seolah ingin mengalihkan isu. Sikap bungkam ini menimbulkan tanda tanya besar: benarkah ada upaya mengaburkan kasus dengan tameng moral dan agama?
Kasus ini menjadi ujian serius bagi aparat penegak hukum. Apakah Polsek Sapeken dan Polres Sumenep berani menindak seorang Kades yang jelas-jelas dilaporkan warganya, atau justru membiarkan kasus ini tenggelam karena faktor jabatan?
Masyarakat Sapeken kini menanti langkah tegas kepolisian. Jika benar ada penganiayaan, maka tindakan itu bukan hanya mencederai martabat seorang perempuan, tetapi juga meruntuhkan wibawa jabatan Kepala Desa yang semestinya menjadi pelindung, bukan pelaku kekerasan.(**)