SeputarDesa.com, Mojokerto — Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, Pondok Pesantren Al-Mahribi Jin & Manusia kembali menggelar acara tahunan Ruwatan Agung & Kirab Pusaka Majapahit ke-3, yang berlangsung selama dua hari pada Jumat–Sabtu, 27–28 Juni 2025, bertempat di Dusun Tumpangsari, Desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
Dengan mengusung tema “Memayu Hayuning Bawana” dan semboyan “Mbalek Dadi Anak’e Emak Iku Tuntunane Rosululloh Lan Poro Dewo”, kegiatan ini menjadi ajang perpaduan antara spiritualitas Islam, tasawuf, dan pelestarian budaya leluhur Jawa.
Rangkaian acara dimulai pada Jumat siang dengan Kirab Pusaka Majapahit yang diikuti ratusan peserta. Prosesi ini menarik perhatian warga sekitar yang turut menyaksikan kirab budaya dengan penuh antusias. Menjelang malam, kegiatan dilanjutkan dengan sholat berjamaah, pentas seni gambus, sholawat kubro, serta tausiyah dari tokoh agama dan budaya.
Puncak acara digelar pada tengah malam berupa Ruwatan Agung, yang dipimpin langsung oleh pendiri pondok, Romo KH. Rakay Muhammad Syamsul Bahri, dalam suasana sakral dan penuh makna. Salah satu santri juga diwisuda malam itu, sebagai simbol kesiapan untuk mengabdi di tengah masyarakat.
Pada hari kedua, Sabtu pagi, kegiatan ditutup dengan Khotmil Qur'an yang berlangsung hingga waktu dhuhur.
Ponpes Al-Mahribi dikenal sebagai pusat pendidikan tasawuf dan spiritualitas modern yang memadukan ajaran agama dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui kegiatan ini, pondok menegaskan komitmennya dalam menjaga nilai-nilai luhur Islam sekaligus melestarikan budaya Nusantara.
“Budaya adalah bagian dari jati diri bangsa. Lewat acara ini, kita ingin menunjukkan bahwa dakwah Islam bisa bersanding dengan pelestarian budaya, saling memperkuat dan menyentuh hati umat,” ujar Romo KH. Rakay Muhammad Syamsul Bahri.
Acara ini juga melibatkan tokoh lintas agama, budayawan, dan masyarakat umum, sehingga menjadi momentum penting dalam menumbuhkan semangat kebangsaan, cinta budaya, dan cinta Ilahi dalam satu napas yang utuh.
(Zeera)