Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

'>

Iklan

Kirab Agung 1 Suro 1959: Merawat Warisan Leluhur dan Menyemai Harapan di Umbulan Pamotan

Sabtu, 28 Juni 2025 | 20:03 WIB | 017 Views Last Updated 2025-06-28T22:52:58Z



SeputarDesa.com - Malang – Suasana pagi di Dusun Umbulrejo, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, terasa berbeda dari biasanya pada Sabtu (28/6/2025). Langit masih berkabut tipis ketika ratusan warga mulai berkumpul di halaman Sanggar Saraswati. Diiringi alunan gamelan dan semangat kebersamaan, mereka memulai prosesi Kirab Agung 1 Suro 1959 menuju kawasan wisata Umbulan, yang berada di tengah area sawah dan kebun. Inilah bentuk syukur masyarakat atas tibanya tahun baru Islam, 1 Muharam 1447 H—yang dalam kalender Jawa juga dikenal sebagai 1 Suro 1959.


Kirab ini bukan sekadar pawai budaya. Ia adalah napas panjang tradisi yang diwariskan turun-temurun oleh leluhur, kini dijaga dan dihidupkan kembali oleh generasi milenial dari Sanggar Saraswati dan Sumariwe. Tahun ini, kegiatan digelar selama dua hari, dari Sabtu hingga Minggu (28–29 Juni 2025), dan akan ditutup dengan Gebyar Seni di Lapangan Umbulrejo.



Prosesi Kirab dimulai tepat pukul 05.30 WIB. Para peserta berjalan kaki dari Sanggar Saraswati menuju Umbulan. Di sepanjang jalan, iring-iringan disambut hangat oleh warga. Nuansa tradisional begitu terasa ketika para penari membawakan pertunjukan khas daerah, seperti Tari Umbulsari, Tari Remo, hingga Tari Mbengkas Angkoro—tarian khas yang menggambarkan filosofi perjuangan dan keharmonisan manusia dengan alam.


Di puncak acara, dilakukan ritual adat berupa penaburan bunga di sekeliling sumber mata air Umbulan. Ritual ini melambangkan penghormatan kepada alam sebagai sumber kehidupan, sekaligus ungkapan syukur atas keberkahan dan keselamatan yang diberikan Tuhan.


Acara ini juga turut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, di antaranya Muspika Kecamatan Dampit, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Kapolsek, jajaran Perhutani, Satpol PP, perwakilan paguyuban se-Kecamatan Dampit, serta anggota DPRD Kabupaten Malang, Rahmat Kartala dari Fraksi Partai Gerindra.


Dalam keterangannya, KMAT Anikasariro Ning Tyas, selaku pendiri Sanggar Saraswati, menyampaikan harapan besar dari acara ini. “Semoga dengan Kirab Agung ini, masyarakat Desa Pamotan hidup dalam kemakmuran, kedamaian, rukun dan sejahtera,” ujarnya.


Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan pergantian tahun baru Hijriah, tetapi juga menjadi bentuk pelestarian budaya dan kearifan lokal. “Ini adalah salah satu cara kami untuk mengenalkan kembali kekayaan budaya daerah kepada generasi muda, sekaligus mendukung geliat pariwisata lokal agar mampu menembus pasar internasional,” tambahnya.


Anikasariro Ning Tyas, yang juga dikenal sebagai Ibu Asuh Penggerak Budaya Kecamatan Dampit, berharap pemerintah daerah memberikan perhatian lebih terhadap acara-acara kebudayaan seperti ini. “Dengan dukungan yang tepat, Kirab Agung dan kesenian tradisional lainnya bisa menjadi magnet wisata unggulan, tidak hanya bagi Kabupaten Malang, tapi juga Jawa Timur secara keseluruhan,” ucapnya penuh optimisme.


Menariknya, acara ini juga tak lepas dari dukungan GEMINI SALON SPA & Event Organizer, usaha milik Anikasariro, yang selama ini aktif menyediakan layanan tata rias hingga penyewaan busana adat dari berbagai daerah di Nusantara. Dengan kolaborasi antara seni, usaha lokal, dan semangat pelestarian budaya, Kirab Agung 1 Suro di Umbulan menjadi cermin bahwa warisan leluhur bisa menjadi energi hidup masyarakat masa kini.(**)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update