SeputarDesa.com - Sumenep, Desa Gunung Kembar Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, menjadi sorotan publik akibat dugaan penyimpangan Dana Desa (ADD) selama tiga tahun. Dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, justru banyak disalahgunakan untuk dana non-fisik yang tidak transparan.
Berdasarkan data yang diperoleh, dana desa Gunung Kembar banyak digunakan untuk kegiatan yang tidak jelas dan tidak berdampak langsung pada masyarakat. Contohnya:
- Dana penyelenggaraan Posyandu mencapai Rp 205.400.000,
- Dana pemeliharaan Jalan Usaha Tani mencapai Rp 379.889.000,
- Pemeliharaan Fasilitas MCK Rp.7.500.000. juga di peryatakan MCK yang mana.
- Dana Desa Siaga kesehatan mencapai Rp 26.000.000
- Dana peningkatan pengerasan jalan Rp 257.442 .000 namun jalan banyak yang rusak
- Dana peningkatan sumber air bersih milik desa. Rp 264.700.000
- Dana infornasi desa Rp.27.900.000
- Dana pengelolaan Perpus desa Rp 24.680.000
- Dana nonformal Paud/TK Rp.18.000.000
Namun, kondisi desa Gunung Kembar masih jauh dari harapan. Jalan banyak yang rusak, fasilitas kesehatan terbatas, dan kegiatan yang tidak jelas malah mendapat anggaran yang besar. Warga desa mulai melontarkan pertanyaan keras tentang penggunaan dana desa.
“Kami tidak merasakan manfaat dari dana desa ini. Jalan banyak rusak, fasilitas kesehatan terbatas, dan kegiatan yang tidak jelas malah mendapat anggaran yang besar,” ungkap salah satu warga setempat.
Warga desa menuntut agar dana desa diaudit secara transparan dan digunakan untuk kegiatan yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Dana desa adalah hak masyarakat. Harusnya digunakan untuk hal yang langsung dirasakan manfaatnya, seperti perbaikan jalan atau layanan kesehatan,” ujar warga lainnya.
Rudi, salah satu tim investigasi, juga menyatakan bahwa penggunaan anggaran yang tidak transparan dan anggaran yang terkuras untuk dana non-fisik adalah syarat penyimpangan.
“Kami akan mendesak dinas terkait untuk audit menyeluruh, dan kami akan melaporkan ke APH,” tegasnya.
Kasus dugaan penyimpangan dana desa Gunung Kembar ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas penggunaan dana desa.
Apakah dana desa benar-benar digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ataukah hanya menjadi ladang korupsi bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab?. (*****)