SeputarDesa.com - Muna Barat, Suksesi penyelenggaraan acara malam puncak ramah tamah Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MD-MBKM) Universitas Halu Oleo (UHO) di Desa Lahaji. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 16 Juni 2025 bertempat di Gedung Serba Guna Desa Lahaji. Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum penyerahan dokumentasi dan video launching Sejarah Desa Lahaji yang sebelumnya dirumuskan pada 10 Juni 2025 di Gedung Serba Guna Desa Lahaji.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya perwakilan Camat Napano Kusambi, Bapak La Ode Uri, S.Sos., Wakapolsek Kusambi Ipda Karimul Sahid, S.Sos., Babinsa Desa Lahaji Koptu Muh. Ramadan, Kepala Desa Lahaji La Ode Saharudin, S.Pd., beserta seluruh perangkat desa, tokoh adat, tokoh agama, serta tokoh pemuda Desa Lahaji.
Dalam sambutannya, Tati Riskawati, selaku Koordinator Desa KKN UHO di Desa Lahaji, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak desa dan masyarakat Lahaji atas sambutan hangat dan bimbingan selama kurang lebih tiga bulan masa pengabdian.
“Saya mewakili seluruh rekan-rekan KKN mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Kepala Desa dan seluruh perangkat, juga kepada seluruh masyarakat Desa Lahaji yang telah menerima kami dengan penuh kehangatan sejak awal kedatangan hingga momen perpisahan ini,” ucap Tati dalam sambutannya.
Ucapan senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Lahaji, La Ode Saharudin, yang memberikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa KKN selama berada di desanya. Ia juga menyampaikan permohonan maaf bila selama kebersamaan tersebut ada hal-hal yang kurang berkenan.
“saya selaku pemerintah desa menyampaikan terima kasih kepada adik-adik anggota KKN UHO yang telah mengabdikan dirinya selama kurang lebih 3 bulan di kampung kami tercinta dan juga sekaligus permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila selama adik-adik di kampung kami ada Tindakan dari kami maupun warga desa yang kurang berkenan di hati adik-adik. Kami harap jika sekiranya adik-adik telah Kembali ke Kendari nanti adik-adik akan selalu mengenang kami bersama desa kami dalam sebuah cerita kecil selama kebersamaan kita di sini, karena yaa memang sudah semestinya seperti ini Ketika ada awa maka tentu ada akhirnya dan ada pertemuan tentu ada pisahnya,” tuturnya.
Suasana haru terus berlanjut setelah penyampaian kesan dan pesan oleh Bapak La Moridu, salah satu tokoh masyarakat Desa Lahaji. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan betapa berartinya kehadiran mahasiswa KKN bagi dirinya, keluarganya, dan seluruh warga desa.
“pertemuan kita ini merupakan sebuah momen yang sangat berharga bagi saya pribadi, keluarga saya dan tentunya bagi seluruh masyarakat Desa Lahaji. Saya sangat bersyukur dan merasa senang sekali. Sketika kampung terasa ramai dan hidup selama adik-adik ada di sini. Adik-adik mampu membengunkan semagat anak muda desa Lahaji untuk bergabung dengan adik-adik. Saya juga sangat mengapresiasi sopan santun adik-adik sekalian ketika kita bertemu di jalan adik-adik selalu menyempatkan diri berhenti dan menyapa warga desa siapapun yang ditemui di jalan" lanjutnya
"Saya berharap adik-adik akan selalu mengingat kami dan ketika adik-adik bertemu dengan kami di kendari atau di manapun jangan sungkan menyapa kami karena kita sekarang merupakan keluarga," imbuhnya.
Setelah sesi sambutan, acara dilanjutkan dengan pemutaran video launching Sejarah Terbentuknya Desa Lahaji yang disaksikan secara langsung oleh seluruh hadirin. Video tersebut mendapat apresiasi tinggi dari warga yang merasa bangga dengan adanya dokumentasi sejarah desa mereka.
Kemudian, dilakukan penyerahan dokumen arsip dan tanda mata oleh Tati Riskawati dan Nurul Annisa kepada Kepala Desa dan perangkat desa, sebagai simbol berakhirnya masa pengabdian mahasiswa KKN di Desa Lahaji.
Sebagai penutup, acara dilanjutkan dengan hiburan yang melibatkan interaksi hangat antara mahasiswa KKN dan warga Desa Lahaji, menandai akhir dari kebersamaan yang berkesan dan penuh makna.
Desa Lahaji akan selalu menjadi bagian dari kisah perjalanan mahasiswa KKN UHO 2025 – sebuah tempat yang bukan hanya menjadi lokasi pengabdian, tetapi rumah kedua tempat ilmu, pengalaman, dan kebersamaan ditanamkan dalam-dalam.
Pewarta: Suprianto