
SeputarDesa.com, Grobogan I Nama Yusuf Sutrisno bukan hanya dikenal di kalangan seniman tradisi, tetapi juga di ranah politik. Sosok asal Desa Kalipang, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan ini memimpin Seni Kethoprak Sri Kencono dan Orkes Campursari Mahardika dua kelompok seni yang beranggotakan sekitar 100 orang dan konsisten mengangkat budaya Jawa ke panggung pertunjukan.
Di bawah kepemimpinannya, Sri Kencono dan Mahardika bukan hanya rutin pentas di berbagai daerah Jawa Tengah, melainkan juga menembus layar kaca nasional, salah satunya di TVRI Semarang. Bahkan, rombongan ini pernah tampil di luar Pulau Jawa, membuktikan bahwa seni tradisi desa mampu mendapat tempat di hati masyarakat luas.
Namun kiprah Yusuf Sutrisno tak berhenti di dunia seni. Ia juga dipercaya memimpin Partai NasDem DPC Gabus, Grobogan, posisi strategis yang menjadikannya tokoh dengan pengaruh ganda di dunia seni budaya sekaligus politik. Peran ini mempertegas citranya sebagai figur yang tidak hanya peduli terhadap kelestarian budaya, tetapi juga pembangunan masyarakat melalui jalur politik.
Kehadiran Sri Kencono dan Mahardika menjadi bukti nyata bahwa seni tradisi masih memiliki daya hidup dan relevansi di tengah arus modernisasi. Pementasan mereka bukan hanya tontonan, melainkan juga sarana edukasi dan penyampai pesan moral. Sementara bagi Yusuf Sutrisno, keberhasilan di panggung seni dan politik adalah dua sisi yang saling melengkapi: melestarikan budaya sekaligus memperjuangkan aspirasi rakyat.
Dengan rekam jejak itu, Yusuf Sutrisno menjelma sebagai simbol bahwa dari sebuah desa kecil, lahir kekuatan budaya yang mampu bersuara hingga tingkat nasional dan dari panggung seni, jalan menuju politik dapat ditempuh dengan tetap menjaga akar tradisi.(**)
Pewarta : Solichin