
SeputarDesa.com, Tapanuli Selatan – Warga Desa Sihopur dan Desa Siamporik Lombang, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, kembali meluapkan kekecewaannya atas kondisi Bendungan Sungai Bangkola yang sudah lebih dari empat tahun tak kunjung diperbaiki pemerintah. Bendungan yang menjadi sumber utama pengairan sawah masyarakat itu kini kian memprihatinkan dan terancam jebol.
Seorang warga, Rohman Rambe (45), menuturkan bahwa bendungan tersebut sangat vital untuk keberlangsungan pertanian di desanya. Namun, meski sudah berulang kali diusulkan dalam forum Musrenbang desa maupun kecamatan, tidak pernah ada tindak lanjut nyata.
“Bendungan ini sudah lama kami usulkan agar diperbaiki, tapi tidak pernah ditanggapi. Padahal, air dari sungai ini sangat dibutuhkan untuk sawah kami,” ujar Rohman, Jumat (22/8/2025).
Nada serupa juga disampaikan warga bermarga Siregar, yang menyayangkan sikap aparatur kecamatan. Ia mengaku pernah menanyakan langsung kepada camat terkait kondisi bendungan, namun hanya dijawab singkat tanpa realisasi.
> “Katanya beres, tapi sampai sekarang tidak ada tindakan. Ironisnya, lokasi bendungan ini hampir tiap hari dilalui Pak Camat menuju perkebunan sawitnya. Jadi wajar kalau masyarakat bertanya, dari mana kebun itu diperoleh sementara keluhan warga sama sekali tidak diperdulikan,” ungkap Siregar dengan nada kesal.
Lantaran tak kunjung mendapat perhatian, warga bersama pengurus DPD Rampas Setia 08 Berdaulat Kabupaten Tapanuli Selatan akhirnya mengambil inisiatif membuat bendungan darurat. Dengan gotong royong, mereka menumpuk goni berisi pasir sebagai penahan air agar aliran sungai tetap dapat dimanfaatkan untuk irigasi.
“Kami hanya bisa buat sementara dengan kemampuan seadanya. Kalau musim hujan besar, bisa jebol lagi. Jadi, kami berharap pemerintah benar-benar serius memperhatikan bendungan ini,” tegas Rohman.
Sementara itu, Ketua DPD Rampas Setia 08 Berdaulat Tapanuli Selatan, Erijon Damanik, didampingi Ketua BPD Sihopur, Purba Ritonga, menegaskan bahwa pemerintah daerah harus segera mengambil langkah konkret.
“Jika bendungan ini tidak diperbaiki, bisa dipastikan masyarakat gagal panen. Bagaimana mungkin swasembada pangan yang menjadi cita-cita Presiden Prabowo terwujud kalau fasilitas dasar seperti ini saja dibiarkan rusak bertahun-tahun,” tegas Erijon.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan terkait keluhan warga soal bendungan Sungai Bangkola.(**)
Pewarta : Andri