SeputarDesa.com- Sampang, Di tengah kesibukan masing-masing, dua pemuda pegiat media dari latar belakang yang berbeda menunjukkan bahwa diskusi berkualitas tidak harus selalu berlangsung di ruang formal. Haris, seorang pemuda aktif dari Karangpenang, dan Mausul, yang juga giat dari Ketapang, menjadikan momen "ngopi bareng" sebagai sarana produktif untuk bertukar pikiran. Keduanya, yang sama-sama aktif berkontribusi untuk media Seputardesa.com, membuktikan bahwa dari secangkir kopi dan obrolan santai, lahir banyak pengetahuan dan gagasan baru untuk kemajuan desa.
Kebiasaan ini telah menjadi rutinitas positif bagi keduanya. Meskipun terpisah jarak antar kecamatan, semangat untuk saling memperkaya wawasan menjadi perekat yang kuat. Haris, dengan perspektifnya dari Karangpenang, dan Mausul dengan pengalamannya di Ketapang, seringkali mendiskusikan berbagai isu aktual yang relevan dengan lingkungan mereka. Pertemuan informal ini menjadi wadah untuk mengasah kepekaan jurnalistik dan memahami dinamika sosial di tingkat akar rumput.
Dalam setiap sesi diskusi mereka, topik pembicaraan mengalir beragam, mulai dari potensi desa yang belum tergarap maksimal, tantangan literasi digital di kalangan masyarakat, hingga strategi peliputan berita yang lebih berpihak pada kepentingan warga. Pertukaran informasi ini sangat berharga, karena keduanya dapat saling melengkapi data dan sudut pandang. Apa yang menjadi kendala di satu desa, bisa jadi telah ditemukan solusinya di desa lain, dan pengetahuan inilah yang mereka gali bersama.
Menurut Haris, suasana santai saat duduk di warung kopi justru membuat ide-ide cemerlang lebih mudah muncul. "Diskusi sambil ngopi itu rileks, tidak kaku. Kami bisa membahas topik-topik serius tentang pembangunan desa dan peran media, tapi dengan cara yang cair sehingga lebih banyak inspirasi yang didapat," ujarnya. Hal ini diamini oleh Mausul, yang menambahkan bahwa sinergi semacam ini penting untuk menjaga semangat dan kualitas konten di Seputardesa.com.
Kisah kolaborasi Haris dan Mausul ini menjadi contoh nyata bahwa semangat membangun daerah dapat tumbuh dari inisiatif sederhana. Aktivitas mereka menunjukkan bahwa pemuda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan, dan ruang-ruang informal seperti kedai kopi dapat menjadi "dapur redaksi" alternatif yang melahirkan karya-karya bermanfaat bagi masyarakat luas. Pertemuan mereka bukan sekadar rutinitas minum kopi, melainkan investasi gagasan untuk masa depan desa yang lebih baik.
Pewarta : Imam Gazali