Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

'>

Iklan

Indeks Berita

Rp1,3 Miliar untuk Tugu di Tengah 3.633 Anak Stunting, Pemkab Jombang Dituding Abaikan Rakyat

Minggu, 13 Juli 2025 | 06:14 WIB | 017 Views Last Updated 2025-07-12T23:14:01Z

 

Tugu Jombang yang akan dibangun di pinggir jalan nasional Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo.


SeputarDesa.com, Jombang — Di tengah darurat gizi yang melanda ribuan balita di Kabupaten Jombang, Pemerintah Daerah justru memilih menghamburkan anggaran Rp1,3 miliar untuk membangun sebuah tugu. Rencana ini dinilai bukan hanya tidak masuk akal, tapi juga sebagai bentuk nyata pengabaian terhadap penderitaan rakyat kecil.


Data Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang mencatat, hingga pertengahan 2025, terdapat 3.633 kasus stunting, dengan 1.845 di antaranya merupakan kasus baru. Namun alih-alih fokus menurunkan angka tersebut, Pemkab malah sibuk merancang proyek fisik yang dinilai tidak menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.


Aan Anshori, Direktur Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LInK), mengecam keras kebijakan ini. Ia menyebut proyek pembangunan Tugu Jombang sebagai tindakan tidak bermoral dan tidak berperasaan, mengingat ribuan anak masih mengalami kekurangan gizi dan tumbuh tidak normal.


"Ini bukan cuma soal pemborosan, ini penghinaan terhadap rakyat yang sedang lapar. Apa logika seorang pemimpin yang membiarkan balitanya kurus kering, tapi malah mendirikan simbol kemewahan Rp1,3 miliar?" tegas Aan, Sabtu (12/7/2025).

 

Ia juga menyindir arah kepemimpinan Bupati Warsubi dan Wakil Bupati Salmanudin Yazid (WarSa), yang dianggap kehilangan nurani dan empati sosial.


"WarSa ini makin hari makin absurd. Uang rakyat dipakai buat menonjolkan ego dan pencitraan, sementara anak-anak rakyat dicekik kemiskinan gizi. Ini bukan pemimpin, ini pengkhianat amanat!"

 

Menurut Aan, proyek tugu tersebut tidak memiliki urgensi strategis apa pun, baik secara ekonomi maupun sosial. Bahkan, ia menilai pembangunan itu hanya akan menjadi monumen kesombongan di atas penderitaan rakyat.


"Tugu itu tidak akan menyelesaikan apa pun. Yang dibutuhkan rakyat hari ini adalah telur, susu, daging, bukan beton dan cat emas!" tukasnya.

 

Aan mendesak agar Pemkab segera membatalkan proyek tersebut dan melakukan refocusing anggaran untuk program pemberian makanan bergizi dan penanganan stunting secara menyeluruh. Jika tetap dipaksakan, kata dia, WarSa layak disebut sebagai pemimpin yang gagal membaca prioritas rakyat.


"Jangan tunggu anak-anak kita tumbang satu per satu karena kurang gizi, baru kalian menyesal. Kepemimpinan bukan soal tugu, tapi tentang nyawa dan masa depan generasi!"

 

Sampai berita ini ditulis, Pemerintah Kabupaten Jombang masih bungkam, belum memberikan penjelasan apa pun terkait urgensi proyek tugu tersebut, maupun bagaimana rencana mereka menangani ribuan balita yang saat ini menderita stunting.(**)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN