SEPUTAR DESA - JOMBANG, Pembangunan gedung Sekolah Rakyat di Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim), yang mulanya akan dibangun di Desa Denanyar, batal.
Pengganti yang menjadi pilihan, lahan terminal khusus parkir di Desa Tunggorono, Kecamatan/Kabupaten Jombang.
Salah satu pertimbangan mengapa gedung Sekolah Rakyat batal dibangun di Desa Denanyar, karena luas lahan aset tanah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) itu tidak mencapai 5 hektare.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Jombang, Agus Purnomo, Pemkab Jombang sebelumnya mengusulkan tiga lokasi untuk pembangunan gedung Sekolah Rakyat.
Lokasi pertama yakni di lahan Desa Denanyar, kedua gedung PSBR di Desa Sengon dan ketiga terminal khusus parkir di Desa Tunggorono. Semuanya di Kecamatan Jombang.
"Untuk lahan yang ada di Desa Denanyar luasnya masih kurang. Sehingga untuk yang dipilih guna pembangunan gedung Sekolah Rakyat adalah lahan terminal barang. Luasnya itu 5,1 hektare," ucap Agus Purnomo nya saat dikonfirmasi, Selasa (6/5/2025).
Lahan yang lokasinya berada di Jl Prof Dr Nurcholis Majid tersebut, sudah disurvei oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).
Sementara, jika lokasi lahan tersebut akan jadi tempat gedung Sekolah Rakyat di Jombang berdiri, terminal barang akan dipindah ke Kecamatan Perak.
"Kabupaten Jombang ini jadi nomor 65 tahap pertama untuk pembangunan Sekolah Rakyat se-Indonesia. Proses pembangunan akan dilakukan tahun ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Agus Purnomo mengatakan, untuk anggaran pembangunan Sekolah Rakyat di Jombang, dialokasikan anggaran dari pemerintah pusat sekitar Rp 200 miliar. Untuk target pembangunan direncanakan tuntas akhir tahun ini.
"Jadi masa transisi perpindahan dari gedung SKB di Kecamatan Mojoagung, Jombang, bisa tepat waktu," ungkapnya.
Pemkab Jombang juga mengusulkan gedung PSBR milik Pemprov Jatim yang lokasinya berada di Jalan Dokter Wahidin Sudirohusodo, jadi lokasi sementara kedua Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Sekolah Rakyat di Jombang, selain SKB Mojoagung.