Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

'>

Iklan

Kelompok Tani Margo Mulyo Gagas Kebun Percontohan untuk Wujudkan Ketahanan Pangan Keluarga

Senin, 30 Juni 2025 | 22:28 WIB | 017 Views Last Updated 2025-07-01T04:41:57Z

 


Seputardesa.com  - Karanganyar, Suasana Dusun Dlangin Kidul, Desa Lemahbang, Kecamatan Jumapolo, pada Senin (30/6) tampak semarak. Puluhan petani berkumpul untuk mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik sekaligus menandai pembukaan kebun percontohan ketahanan pangan keluarga.


Inisiatif ini menjadi penutup rangkaian Program Ketahanan Pangan Keluarga yang digelar Forum Membangun Desa (FORMADES) bersama Serikat Tani Bumi Intanpari (SERTA BUMI) selama tiga hari, sejak 27 hingga 30 Juni. Kegiatan tersebut diharapkan memicu kesadaran petani agar tidak lagi bergantung penuh pada pupuk kimia yang mahal dan terkadang sulit dijangkau.


Beberapa tokoh hadir memberikan dukungan, antara lain Ketua SERTA BUMI, Sumarno; Kepala Desa Lemahbang, Sulamto; petugas Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Jumapolo, Arif Priyanto; serta Ketua Litbang dan Inovasi DPP FORMADES, Yoseph Heriyanto.


Sumarno menekankan bahwa pupuk organik adalah salah satu cara menekan biaya produksi sekaligus merawat kesuburan tanah.



“Kalau kita mampu membuat pupuk sendiri, maka petani tidak terus bergantung pada pasar pupuk yang harganya naik-turun dan sering langka,” ujar Sumarno.


Kepala Desa Lemahbang, Sulamto, menyatakan dukungan penuh atas langkah kelompok tani ini.


“Program ini sangat sejalan dengan prioritas desa dalam membangun ketahanan pangan keluarga. Kami siap memfasilitasi jika nanti akan dikembangkan lebih luas,” katanya.


Arif Priyanto dari BPP Jumapolo menambahkan bahwa penggunaan pupuk organik terbukti lebih ramah lingkungan dan dapat mendongkrak produktivitas pertanian secara berkelanjutan.


“Kami akan terus mendampingi petani supaya mereka mempraktikkan pembuatan pupuk organik dengan benar dan hasilnya stabil,” jelasnya.


Ketua Kelompok Tani Margo Mulyo, Kirdi, merasa bangga mendapat kesempatan memulai kebun percontohan di wilayahnya.



“Ini kebanggaan sekaligus tantangan. Semoga teman-teman kelompok tani dan warga sekitar mau meniru pola ini di pekarangan rumah mereka,” kata Kirdi.


Sementara itu, Yoseph Heriyanto dari FORMADES menegaskan bahwa kebun percontohan bukan sekadar lahan tanam, melainkan ruang pembelajaran bersama.


“Di sini kita belajar menanam pangan sehat, tetapi juga belajar membangun kemandirian pangan keluarga,” ujarnya.


Penanaman perdana di kebun percontohan menjadi penutup acara sekaligus simbol dimulainya gerakan ketahanan pangan keluarga di desa ini. Dengan kolaborasi pemerintah desa, kelompok tani, dan lembaga pendamping, harapannya kebun percontohan ini dapat memicu inspirasi bagi desa-desa lain untuk mandiri dan berdaulat dalam mencukupi kebutuhan pangan keluarga.(**)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update