
SeputarDesa.com, Brebes – Di tengah semaraknya aksi demonstrasi yang mewarnai suasana politik dan sosial, Anggota DPRD Kabupaten Brebes Sarei Abdul Rasyid, S.IP justru memilih langkah berbeda dengan menggelar Forum Diskusi Grup (FGD) membahas persoalan irigasi. Kegiatan tersebut berlangsung pada Minggu (31/8/2025) di kantor UPT Pemali Malahayu, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes.
Acara dihadiri para mantri pengelola irigasi, Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A), hingga perwakilan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Forum ini menjadi ajang membedah problem nyata di lapangan terkait sistem pengairan, yang vital bagi ketahanan pangan.
Dalam sambutannya, Sarei Abdul Rasyid menegaskan bahwa Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah memang fokus membidangi infrastruktur irigasi. Ia menyoroti pentingnya jaringan tersier sebagai penopang utama distribusi air ke lahan pertanian.
“Jawa Tengah sebagai lumbung padi nasional tidak boleh abai. Saluran tersier yang menjadi penampung sekaligus pengatur distribusi air harus dibenahi karena menyangkut hajat hidup petani,” tegasnya.
Diskusi kemudian berkembang dengan masukan dari peserta. Usman, perwakilan GP3A Kemantren Rungkang, mengungkapkan masih banyak saluran tersier di wilayahnya yang belum tersentuh perbaikan. Kondisi itu, menurutnya, kerap menghambat kelancaran pengairan sawah di musim tanam.
Sementara itu, Kepala UPT Pemali Malahayu, Sugito, ST, menyampaikan apresiasinya atas dipilihnya lokasi tersebut sebagai tuan rumah forum.
“Kami berterima kasih karena UPT Pemali Malahayu dijadikan tempat diskusi penting ini. Harapannya, masukan dari petani bisa langsung ditindaklanjuti agar perbaikan jaringan irigasi tidak lagi tertunda,” ujarnya.
FGD ini dinilai penting karena berlangsung di saat isu publik tengah tersedot pada aksi demonstrasi. Kehadiran forum tersebut menunjukkan bahwa persoalan irigasi yang bersinggungan langsung dengan kepentingan petani dan ketahanan pangan tetap menjadi prioritas dan tak boleh terabaikan.(**)
Pewarta: Usman