SeputarDesa.com, Kendal - TPI Tawang merupakan Tempat Pelelangan Ikan terbesar di Kabupaten Kendal dan termasuk bagian dari fasilitas fungsional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tawang, Desa Gempolsewu. TPI ini menyumbang transaksi hasil perikanan tangkap terbesar di Kabupaten Kendal dengan prosentase 42,56% dari total produksi perikanan tangkap.
Belakangan ini Nelayan di Tempat Pelelangan Ikan Tawang, mengeluhkan
soal pembayaran dari TPI yang sering terlambat hingga dia sampai tiga sampai 3 hari, yang menimbulkan kesulitan bagi nelayan yang membutuhkan uang tunai segera untuk kebutuhan operasional melaut berikutnya.
“ Jangankan lelang 10 juta, Arat (perahu kecil) dengan lelangan 300 ribu saja, sekarang ga bayaran” keluh Agung Pengurus Kapal Motor Sri Barokah
Selain itu nelayan yang "gampangan", tidak banyak protes, tidak banyak bertanya dengan adanya potongan ini itu dari penjualan hasil tangkapannya. Tidak peduli potongan itu untuk setor ke Dinas Perikanan, untuk KUD dan untuk HNSI.
Selain potongan yang tercatat di nota hasil lelang, masih harus membayar PL, seorang Pemandu Lelang yang mengatur, menunjukkan jenis ikan, nama perahu, bahkan bisa menentukan harga.
Pemandu Lelang ini bukan pegawai TPI, honornya antara 20 sampai 50 ribu tiap perahu, tergantung besaran hasil lelang ikannya.
“Soal potongan, nelayan tidak pernah mempermasalahkannya, yang penting selesai lelang, bayaran” sahut Harsono, tekong atau kapten KM Sri Barokah
Dampak keterlambatan pembayaran hingga 3 hari bisa menyebabkan kesulitan likuiditas bagi nelayan, mempengaruhi operasional melaut mereka.
Nelayan membutuhkan solusi agar pembayaran hasil tangkapan bisa lebih cepat dan efisiensi.
“ Ini harus menjadi perhatian serius dari dinas perikanan Kabupaten Kendal sebagai pengelola TPI. Jangan menyulitkan nelayan “ tegas Heru, pemerhati Nelayan yang juga Pendiri KNPT (Komunitas Nelayan Pursein Tawang)
Usulan untuk Mengatasi Masalah Keterlambatan Pembayaran, seperti yang disampaikan Heru, ketika dihubungi awak media
“ Subsidi Permodalan oleh Dinas Perikanan yang mengambil retribusi sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa mempertimbangkan untuk memberi subsidi permodalan kepada TPI, atau terapkan aturan yang tegas agar bakul atau pembeli melakukan deposit lebih dahulu sebelum lelang, misalnya” paparnya.
“TPI Tawang telah menjadi salah satu pilot project E-Lelang, yang merupakan inovasi dari pemerintah pusat. Dengan support penuh dari BRI, sudah pernah disiapkan sarana dan prasarananya dan sudah pernah uji coba, entah kenapa tidak kunjung terealisasikan “ pungkasnya.(**)
